Jelang Debat Pilkada Sumut, Ini yang Harus Diprioritaskan Gubernur Terpilih

Editor: Admin author photo

 

Pengamat kebijakan publik Sumatra Utara, Dr H Khoiruddin Nasution SE MSP.

PADANGSIDIMPUAN, PROTABAGSEL.co - KPU Sumatra Utara (Sumut) akan menggelar debat publik perdana Pilkada 2024, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, di Hotel Grand Mercure Medan, pada Rabu (30/10/2024) malam.


Debat yang akan diikuti Bobby-Surya dengan nomor urut 1 dan Edy-Hasan dengan nomor urut 2 ini, mendapat masukan terkait apa saja menjadi prioritas dan program unggulan, yang harus segera dikerjakan, jika mereka terpilih nanti.


Pengamat kebijakan publik, Khoiruddin Nasution, yang juga merupakan doktor (S3) bidang studi pembangunan, lulusan Universitas Sumatra Utara (USU) mengatakan, ada berbagai masalah mendesak yang akan dihadapi dan harus segera diselesaikan, oleh calon pemimpin Sumatra Utara mendatang.


"Ada beberapa isu dan dan persoalan di tingkat Sumatra Utara yang harus segera ditangani dan menjadi prioritas utama, pemimpin Sumut ke depan," ujar Khoiruddin, saat ditemui, Selasa (29/10/2024).


Khoiruddin menjelaskan, adapun sejumlah isu yang harus menjadi prioritas utama yaitu:


1. Pendidikan berkualitas.


Khoir menilai, kualitas pendidikan di Sumut masih sangat jauh dari memadai.


2. Peningkatan derajat kesehatan.


Akses kesehatan di Sumut, terutama di daerah-daerah terpencil, masih sangat terbatas. Perlunya fasilitas kesehatan yang merata, tenaga kesehatan yang memadai dan program kesehatan masyarakat yang berkelanjutan.


3. Infrastruktur jalan yang menghubungkan antara kabupaten dan kota.


Ketersedian Infrastruktur jalan yang layak, menjadi kunci dalam meningkatkan dan mempercepat pembangunan ekonomi di masing-masing daerah.


4. Penanganan mitigasi bencana.


Bencana alam, seperti gempa bumi, banjir dan longsor, menjadi ancaman hampir di seluruh daerah kabupaten dan kota di Sumut.


Dan diperlukan, mitigasi bencana yang efektif, seperti pemetaan daerah rawan bencana serta pelatihan kepada masyarakat untuk menghadapi bencana.


5. Pengentasan kemiskinan.


Angka kemiskinan di Sumut, masih sangat tinggi, terutama di kawasan pedesaan. Maka, harus ada solusi yang konkret, yang melibatkan pemberdayaan masyarakat, pembangunan ekonomi berbasis lokal dan akses lapangan kerja.


6. Pemberantasan Narkoba.


Peredaran narkoba, sudah sangat meluas di Sumut. Dan sudah menjadi ancaman yang mengkhawatirkan.


7. Optimalisasi Demokratisasi Masyarakat.


Penguatan demokrasi harus melibatkan masyarakat secara langsung oleh pemerintah daerah (lokal), dalam setiap mengambil keputusan atau kebijakan.


"Itu beberapa persoalan di tingkat Sumatra Utara yang harus segera ditangani dan menjadi prioritas untuk dibenahi. Jadi, harus ada tindakan dan berkelanjutan," ungkap Khoir.


Kondisi Spesifik dan Tantangan di Tabagsel


Khoiruddin Nasution, yang juga merupakan putra asli kelahiran Kota Padangsidimpuan ini menekankan, berbagai masalah spesifik di Tabagsel (Tapanuli Bagian Selatan) yang meliputi Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Mandailing Natal (Madina), Padanglawas (Palas) dan Padanglawas Utara (Paluta), yang memerlukan perhatian khusus. Yaitu:


1. Kemiskinan yang tinggi.


Kabupaten/Kota di Tabagsel, merupakan kawasan yang tingkat kemiskinannya tinggi dibandingkan daerah lain di Sumut.


Dan masyarakat membutuhkan akses pada program pengentasan kemiskinan yang relevan dengam kondisi lokal.


2. Infrastruktur jalan nasional dan provinsi yang belum memadai.


Keterbatasan infrastruktur jalan masih menjadi hambatan, bagi kemajuan masing-masing daerah kabupaten/kota di Tabagsel.


Seperti jalan nasional "Batu Jomba", yang berada di Sipirok, Tapanuli Selatan, yang terus menerus dalam keadaan rusak parah. Dan belum ada solusi yang pasti untuk perbaikannya.


Begitu juga di daerah-daerah pedalaman, yang statusnya jalan provinsi. Membuat masyarakat sulit mengakses layanan dasar, juga menggerakkan sektor ekonomi.


3. Mitigasi bencana.


Daerah di Tabagsel, berada di wilayah patahan lempeng bumi, khususnya sesae Angkola dan Sesar Batangtoru. Dan memiliki risiko tinggi, terhadap bencana gempa bumi dan longsor.


4. Pelestarian lingkungan hidup.


Minimnya perhatian terhadap pelestarian suaka margasatwa, terutama satwa liar dilindungi yang masuk dalam kategori hampir punah. Seperti Orangutan Tapanuli dan Harimau Sumatra.


Juga, tingginya aktivitas perambahan hutan dan praktik tambang emas liar di wilayah Tabagsel, yang dapat merusak ekosistem dan kelestarian lingkungan.


6. Sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan yang layak.


Masih banyaknya masyarakat di Tabagsel, yang kesulitan mengakses fasilitas pendidikan dan kesehatan yang layak.


7. Pemberantasan Narkoba.


Di wilayah Tabagsel, peredaran dan penyalahgunaan narkoba yang tinggi, menjadi ancaman yang sangat serius bagi generasi muda.


7. Pengembangan pertanian dan perkebunan rakyat.


Daerah-daerah di Tabagsel, memilik potensi besar di sektor perkebunan dan pertanian.


"Dan calon pemimpin Sumut mendatang, harus mampu mendukung petani-petani lokal. Misalnya, dengan mengembangkan tanaman kopi dan sektor perkebunan lainnya dan menjadikan Tabagsel menjadi wilayah agrikultur yang maju," ujarnya.


Khoir berharap, debat publik yang akan berlangsung ini, menjadi kesempatan bagi masyarakat Sumut, untuk menilai sejauh mana masing-masing pasangan calon, dapat menawarkan solusi nyata atas berbagai masalah yang dialami daerah mereka.


"Dan saya harap, masing-masing Paslon gubernur dan wakil gubernur nantinya, dapat mempresentasikan program-program prioritas mereka. Dan fokus kepada isu-isu yang berpotensi meraih dukungan dan simpati kuat dari masyarakat Sumatra Utara." Pungkas Khoir. (yza)

Share:
Komentar

Berita Terkini