![]() |
Yessy Winda Panggabean, selaku CD/CSR Officer Spesialis Pendidikan dan Kesehatan PT TPL, saat sosialisasi bersama warga di Kantor Desa Sanggapati, Jumat (03/05/2024). |
TAPSEL- Selain program pembangunan MCK Komunal, pembagian bibit lele, PT Toba Pulp Lestari (TPL) juga akan menjalankan program "Padi Emas" di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
CD/CSR Officer Spesialis Pertanian PT TPL, Hema Butarbutar menguraikan, terkait program "Padi Emas" dengan sistem tanam jajar legowo, ini merupakan salah satu program unggulan TPL, yang harapannya dapat berdampak langsung ke masyarakat.
"Apalagi, mayoritas masyarakat di wilayah operasional TPL adalah petani, khususnya padi," jelas Hema, saat melakukan sosialisasi sosialisasi di Kantor Desa Sanggapati, Jumat (3/5/2024).
Sehingga, pihaknya hadir melakukan pembinaan guna meningkatkan pendapatan petani lewat program "Padi Emas" dengan sistem tanam jajar legowo. Ini juga merupakan bagian kontribusi nyata TPL ke masyarakat di bidang pertanian.
Jika petani yang telah mendapat pembinaan TPL memang benar-benar melaksanakan sistem jajar legowo, maka perusahaan akan memberikan bantuan berupa pupuk dan benih, guna menunjang pertumbuhan tanaman padi.
Kata Hema, penyerahan bantuan ini nanti akan libatkan Dinas Pertanian Tapsel, Kepala Desa Sanggapati, maupun penyuluh pertanian yang ada. Rencananya, penyerahan bantuan akan berlangsung pada oktober mendatang.
Dalam sosialisasi itu, pihaknya mengaku memberi bantuan kepada 9 Kelompok Tani (Poktan) yang ada di Desa Sanggapati. Masing-masing Poktan, bisa mengajukan 5 nama petani. Dan kepada masing-masing petani tersebut, pihaknya akan memberikan bantuan dengan syarat memiliki luas lahan pertanian padi seluas 3 Rante atau 60x60 Meter.
Gandeng stakeholder terkait
Dalam hal ini, pihaknya tentu akan menggandeng stakeholder terkait, guna keberhasilan program tersebut. Program TPL ini merupakan yang perdana di Kabupaten Tapsel. Sebelum menyalurkan bantuan, pihaknya akan melakukan kerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara (Sumut).
Di mana, sebelum program ini berjalan di Oktober nanti, pihaknya akan menurunkan Tim dari BPTP Sumut ke Desa Sanggapati. Tujuannya untuk melakukan berbagai pengecekan. Misalnya, terkait PH dan kondisi tanah.
"Nah kemudian, biasanya Tim dari BPTP Sumut akan rekomendasikan ke kami jenis benih padi apa yang cocok. Kemudian berapa banyak pupuk yang diperlukan petani sesuai standar atau dosis yang tepat di Desa Sanggapati ini," rincinya.
Pihaknya menegaskan, bahwa seluruh bantuan dari perusahaan ke masyarakat nanti, sifatnya gratis tanpa ada pungutan biaya apapun. Dan begitu juga setelah panen nanti, seluruh hasilnya masyarakat yang akan menikmatinya.
Alasan pola tanam jajar legowo
Adapun alasan TPL menginginkan petani di Desa Sanggapati, terapkan sistem tanam jajar legowo, karena di daerah lain sudah banyak yang berhasil dalam mengembangkan usaha taninya. Sistem tanam jajar legowo sendiri menurutnya, adalah pola bertanam yang berselang-seling antara 2 hingga 4 padi dan satu baris kosong.
Pola tanam seperti ini, terbukti efektif, meningkatkan hasil panen. Selain meningkatkan hasil panen, untuk hama seperti tikus, juga tidak terlalu banyak menyerang dengan sistem tanam seperti ini. Begitu juga dengan lubang tanam.
Pihaknya menyarankan petani maksimal menyemai 3 benih padi dalam satu lubang. Ia menyarankan, petani tidak lagi menyemai padi dengan meletakkan benih di satu lubang sesuka hati.
Sebab, selain tidak efisien, juga menimbulkan kerugian ekonomis bagi petani. Begitu juga dengan suplai pupuk. Suplai pupuk yang berlebihan atau over, justru merusak tanaman.
"Maka itulah tujuannya kami bekerja sama dengan BPTP Sumut guna memberikan hasil penelitian mereka terkait, seberapa banyak pupuk yang harus disemai petani di lahannya," pungkas Hema.
Tampak hadir dalam sosialisasi ini, Manager Corporate Communication TPL, Salomo Sitohang. CD Officer TPL, Jhony Sitohang. Dan, Community Development Coordinator TPL, Aya.
Hadir juga, Camat Angkola Timur, Cos Roady Siregar, SSos, MM. Kepala Desa Sanggapati, Sulaiman Sinaga. Ketua BPD Sanggapati, Hanafi Harahap. Serta, puluhan masyarakat peserta sosialisasi. (op)