Operasi ini dilakukan menyusul dugaan keterlibatan oknum anggota TNI dalam aktivitas ilegal tersebut.
Penggerebekan menyasar tiga lokasi, yakni Kompleks Harmoni Blok 8K, Kompleks Intan No 88F, dan Kompleks Intan No 8A. Kepala Staf Kodam I Bukit Barisan, Brigjen Refrizal, mengungkapkan, ribuan botol oli palsu dari berbagai merek berhasil diamankan, dengan total barang bukti mencapai lebih dari 30 truk.
“Lokasi ini diduga menjadi pusat produksi oli palsu di wilayah Deli Serdang. Ribuan botol oli palsu kami sita dari ketiga gudang ini,” ujar Brigjen Refrizal dalam konferensi pers di Kodam I Bukit Barisan.
Hasil penggerebekan menunjukkan, Kompleks Harmoni menyimpan 42.332 botol oli palsu. Sementara itu, di Kompleks Intan No 88F dan No 8A, ditemukan masing-masing 116.438 dan 100.706 botol oli ilegal.
Saat petugas memasuki gudang di Kompleks Harmoni, mereka mendapati ribuan kardus berisi botol oli palsu siap edar.
Selain itu, ditemukan sejumlah struk jual beli dan satu unit truk bermuatan karung berisi botol oli kosong. Di lantai dua gudang, puluhan kantong plastik besar berisi botol kosong ditemukan, diduga untuk proses pengemasan.
Seorang pekerja gudang berinisial Y mengaku tidak mengetahui bahwa oli yang didistribusikan merupakan produk oplosan.
Sementara itu, Brigjen Refrizal menduga pabrik ilegal ini telah beroperasi selama dua hingga tiga tahun.
“Empat pekerja gudang kami amankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” tambahnya.
Setelah penggerebekan, puluhan truk milik Kodam I Bukit Barisan dikerahkan untuk mengangkut ribuan kardus oli palsu ke Polda Sumut. Barang bukti tersebut akan menjadi bagian dari penyelidikan lebih lanjut terkait kepemilikan, distribusi, dan pihak-pihak yang terlibat dalam jaringan produksi oli ilegal ini. (yza/int)